spiritriverinc.com – Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Oman. Selama bulan ini, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam dan berbuka puasa dengan hidangan yang istimewa. Di Oman, tradisi kuliner selama Ramadan sangat kaya dan beragam, mencerminkan warisan budaya dan nilai-nilai kebersamaan. Artikel ini akan mengulas berbagai hidangan khas Oman yang dinikmati selama Ramadan, bahan-bahan yang digunakan, serta cara penyajiannya.
1. Tradisi Ramadan di Oman
a. Makna Ramadan
- Bulan Suci: Ramadan adalah bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim di Oman dan seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, shalat, dan amal kebaikan.
- Kebersamaan: Ramadan juga merupakan waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, berbagi hidangan, dan mempererat tali silaturahmi.
b. Waktu Makan
- Iftar: Iftar adalah waktu berbuka puasa yang dimulai saat matahari terbenam. Hidangan iftar biasanya dimulai dengan makanan ringan seperti kurma dan air, diikuti dengan hidangan utama.
- Suhoor: Suhoor adalah makan sebelum fajar yang memberikan energi untuk menjalani puasa sepanjang hari. Hidangan suhoor biasanya lebih ringan tetapi tetap bergizi.
2. Hidangan Tradisional Oman Selama Ramadan
a. Dates (Kurma)
- Deskripsi: Kurma adalah buah yang sangat populer dan sering kali menjadi hidangan pertama yang dikonsumsi saat berbuka puasa.
- Manfaat Kesehatan: Kurma kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta memberikan energi cepat yang dibutuhkan setelah seharian berpuasa.
- Cara Menikmati: Kurma biasanya dinikmati dengan segelas air atau susu untuk memulai iftar.
b. Harees
- Deskripsi: Harees adalah hidangan yang terbuat dari gandum dan daging (biasanya ayam atau domba) yang dimasak perlahan hingga menjadi bubur yang kental dan lembut.
- Bahan-Bahan: Gandum, daging ayam atau domba, mentega, garam, dan rempah-rempah.
- Cara Membuat: Gandum dan daging dimasak bersama dengan air dalam panci besar hingga menjadi lembut dan tercampur sempurna. Proses ini bisa memakan waktu beberapa jam, tetapi hasilnya adalah hidangan yang kaya rasa dan mengenyangkan.
- Cara Menikmati: Harees disajikan panas, sering kali dengan tambahan mentega di atasnya dan taburan kayu manis atau kapulaga.
c. Shuwa
- Deskripsi: Shuwa adalah hidangan daging domba yang dimasak dengan cara tradisional di dalam tanah selama beberapa jam hingga dagingnya sangat empuk dan penuh rasa.
- Bahan-Bahan: Daging domba, bawang putih, bawang merah, ketumbar, jintan, kayu manis, kapulaga, dan garam.
- Cara Membuat: Daging domba dimarinasi dengan rempah-rempah dan bawang, kemudian dibungkus dalam daun palem dan dipanggang dalam oven tanah liat selama beberapa jam.
- Cara Menikmati: Shuwa disajikan dengan nasi atau roti tradisional, sering kali sebagai hidangan utama pada hari raya atau iftar yang istimewa.
d. Samak Mashwi
- Deskripsi: Samak Mashwi adalah ikan panggang yang dimasak dengan rempah-rempah dan herba segar, memberikan rasa yang segar dan lezat.
- Bahan-Bahan: Ikan segar (seperti hamour atau kingfish), bawang putih, lemon, ketumbar, jintan, kunyit, dan minyak zaitun.
- Cara Membuat: Ikan dimarinasi dengan campuran rempah-rempah dan herba, kemudian dipanggang hingga matang sempurna.
- Cara Menikmati: Samak Mashwi disajikan dengan nasi atau salad, sering kali sebagai hidangan utama dalam iftar.
e. Thareed
- Deskripsi: Thareed adalah hidangan yang terdiri dari daging, sayuran, dan roti yang dimasak dalam kuah berempah. Hidangan ini mirip dengan pot pie Timur Tengah.
- Bahan-Bahan: Daging domba atau ayam, kentang, wortel, tomat, bawang, bawang putih, roti pipih, dan rempah-rempah seperti kunyit, jintan, dan ketumbar.
- Cara Membuat: Daging dan sayuran dimasak dalam kuah berempah hingga empuk, kemudian ditambahkan potongan roti yang direndam dalam kuah hingga menyerap semua rasa.
- Cara Menikmati: Thareed disajikan panas dengan taburan herba segar di atasnya.
3. Hidangan Penutup dan Minuman Selama Ramadan
a. Luqaimat
- Deskripsi: Luqaimat adalah bola-bola adonan yang digoreng hingga keemasan dan disiram dengan sirup gula atau madu. Hidangan ini manis dan renyah, sering kali dinikmati sebagai hidangan penutup.
- Bahan-Bahan: Tepung terigu, ragi, gula, air, minyak untuk menggoreng, dan sirup gula atau madu.
- Cara Membuat: Adonan dibuat dengan mencampurkan tepung, ragi, dan air, kemudian digoreng hingga keemasan dan disiram dengan sirup gula atau madu.
- Cara Menikmati: Luqaimat disajikan hangat, sering kali dengan taburan biji wijen atau kayu manis.
b. Qamar Al-Din
- Deskripsi: Qamar Al-Din adalah minuman yang terbuat dari aprikot kering yang direndam dan dihaluskan hingga menjadi jus yang kental dan manis.
- Bahan-Bahan: Aprikot kering, air, dan gula.
- Cara Membuat: Aprikot kering direndam dalam air hingga lembut, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan air dan gula hingga mencapai konsistensi jus.
- Cara Menikmati: Qamar Al-Din disajikan dingin sebagai minuman penyegar selama iftar.
4. Manfaat Kesehatan dari Kuliner Ramadan di Oman
a. Nutrisi Seimbang
- Protein dan Serat: Hidangan seperti harees dan thareed menyediakan sumber protein dan serat yang penting untuk energi dan kesehatan pencernaan.
- Vitamin dan Mineral: Sayuran dan buah-buahan yang digunakan dalam hidangan seperti samak mashwi dan qamar al-din kaya akan vitamin dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh.
b. Rempah-Rempah Menyehatkan
- Antioksidan: Rempah-rempah seperti kunyit, jintan, dan ketumbar mengandung antioksidan yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.
- Anti-Inflamasi: Beberapa rempah-rempah memiliki sifat anti-inflamasi yang baik untuk kesehatan.
c. Hidangan Mengenyangkan
- Kandungan Kalori: Roti, daging, dan hidangan manis seperti luqaimat memberikan energi yang cukup untuk menjalani puasa sepanjang hari, menjadikannya hidangan yang mengenyangkan dan memuaskan.
5. Tips Menikmati Kuliner Ramadan di Oman
a. Pilih Bahan Segar dan Lokal
- Pasar Lokal: Kunjungi pasar lokal untuk mendapatkan bahan-bahan segar dan organik yang digunakan dalam hidangan Ramadan.
- Musiman: Pilih bahan-bahan yang sedang musim untuk mendapatkan rasa dan nutrisi terbaik.
b. Memasak Sendiri
- Kontrol Porsi: Memasak sendiri memberi Anda kontrol penuh atas porsi dan bahan yang digunakan, memungkinkan Anda untuk membuat hidangan yang lebih sehat.
- Eksperimen Resep: Cobalah resep tradisional dengan sentuhan sehat, seperti menggunakan minyak zaitun daripada mentega atau memilih tepung gandum utuh.
c. Nikmati dalam Kebersamaan
- Makan Bersama: Makan bersama keluarga dan teman-teman dapat meningkatkan pengalaman makan dan membuatnya lebih menyenangkan.
- Berbagi Hidangan: Bagikan hidangan sehat dengan orang-orang terdekat untuk mempromosikan gaya hidup sehat.
Kuliner Ramadan di Oman menawarkan pengalaman kuliner yang kaya dan memuaskan, mencerminkan warisan budaya dan tradisi yang mendalam. Dari hidangan pembuka seperti kurma hingga hidangan utama seperti harees dan shuwa, serta hidangan penutup manis seperti luqaimat, setiap hidangan memiliki rasa dan tekstur yang unik. Dengan memahami dan menghargai tradisi kuliner ini, kita dapat menikmati kehangatan dan kebersamaan yang ditawarkan oleh bulan suci Ramadan. Semoga artikel ini memberikan wawasan dan inspirasi bagi Anda untuk mengeksplorasi dan menikmati hidangan khas Oman selama Ramadan.