Pada awal Mei 2025, Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, mengeluarkan pernyataan TRISULA88 ALTERNATIF tajam yang menyoroti kebijakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Palestina. Dalam pernyataannya, Michel menuduh Netanyahu secara aktif berusaha menggagalkan tercapainya solusi dua negara—sebuah prinsip yang telah lama dianggap sebagai jalan keluar paling adil dan berkelanjutan untuk konflik Israel-Palestina.
Pernyataan ini memperkeruh hubungan diplomatik antara Uni Eropa dan Israel, yang selama ini sudah berada dalam ketegangan akibat agresi militer Israel di Gaza, serta perluasan permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Tuduhan yang Menggemparkan
Menurut Charles Michel, tindakan dan retorika Netanyahu menunjukkan bahwa pemerintah Israel saat ini tidak berniat menjalankan solusi dua negara. Ini berbahaya bagi perdamaian jangka panjang dan stabilitas kawasan.”
Respons Netanyahu
Menanggapi tuduhan tersebut, kantor Perdana Menteri Israel langsung membantah keras. Dalam sebuah pernyataan resmi, pemerintah Israel menyebut pernyataan Presiden Dewan Eropa sebagai “tidak berdasar, bias, dan tidak mencerminkan kenyataan di lapangan.” Netanyahu sendiri mengatakan bahwa Israel bersedia berdialog, tetapi tidak akan “membahayakan keamanan nasional demi ilusi diplomatik.”
Kenyataan di Lapangan
Pernyataan Charles Michel tidak muncul begitu saja Dalam.
Di Tepi Barat, pembangunan permukiman Yahudi terus berlangsung, melanggar hukum internasional menurut resolusi Dewan Keamanan PBB.
Sikap Uni Eropa dan Komunitas Internasional
Uni Eropa telah lama menjadi pendukung kuat solusi dua negara.
Kesimpulan
Pernyataan keras Presiden Dewan Eropa terhadap Netanyahu mencerminkan ketidaksabaran komunitas internasional terhadap lambannya kemajuan dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.